Cilacap – Sabtu, 4 Oktober 2025, Penabulu Indonesia dan Oxfam Bangladesh Mengunjungi KABAR BUMI untuk mempelajari dan mendalami Kerja Domestik dan Ekonomi Perawatan di Indonesia. Datang bersama rombongan yang berjumlah 14 orang ikut hadir juga penyintas dan pekerja rumah tangga dari Bangladesh untuk belajar bagaimana KABAR BUMI melakukan kerja-kerja pengorganisiran, advokasi dan kempanye pelindungan pekerja rumah tangga migran serta pertukaran pembelajarn bagaimana perjuangan para purna migran anggota KABAR BUMI Cilacap untuk terus berjuang dan bertahan hidup setelah kembali ke Indonesia.
Dalam kunjungan kali ini, rombongan mengikuti sejumlah agenda yang berlangsung di Cilacap, Jawa Tengah. Kegiatan diawali dengan kunjungan ke basis KABAR BUMI Desa Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara. Di lokasi ini, para anggota KABAR BUMI yang memiliki usaha ekonomi mandiri berkumpul di rumah anggota KABAR BUMI, Sadinah.
Para anggota berbagi cerita tentang pengalaman mereka membangun usaha setelah kembali ke tanah air, sekaligus memperkenalkan berbagai produk seperti bolen, peyek, permen gulali, roti kacang, kue kering tradisional, singkong keju, penyewaan pakaian adat, hingga jual beli motor. Acara berlangsung santai dengan sesi sharing pengalaman dan mencicipi produk lokal, dimulai pukul 10.30 hingga 12.00 WIB.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi mengenai persoalan pekerja rumah tangga migran Indonesia di Kantor KABAR BUMI Cilacap. Rombongan disambut hangat dengan tarian “Manuk Dadali” yang dibawakan oleh anak-anak anggota KABAR BUMI Cilacap, dilanjutkan dengan pemaparan profil dan kegiatan organisasi oleh perwakilan cabang.
Dari pihak Oxfam Bangladesh, sambutan diawali dengan tarian simbolik yang menyerukan penolakan terhadap diskriminasi dan penindasan terhadap perempuan, dibawakan oleh para penyintas dan pimpinan Serikat Pekerja Rumah Tangga Bangladesh.
Acara kemudian berlanjut dengan makan siang bersama sebagai bentuk keakraban antar organisasi.
Usai makan siang, Ketua KABAR BUMI Pusat, Karsiwen, memaparkan situasi terkini dan berbagai persoalan yang dihadapi Pekerja Rumah Tangga Migran Indonesia. Diskusi berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab selama lebih dari satu jam, diwarnai semangat solidaritas dan saling belajar antarnegara.
Penutupan acara saling bertukar souvenir, pembuatan video dan photo kampanye bersama untuk menutut segera disahkan RUU PPRT dan Ratifikasi Konvensi PBB 189 tentang Pekerjaan yang Layak Bagi Pekerja Rumah Tangga, dukungan Kemrdekaan Palestina, dan diakhiri dengan foto bersama.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.